Buah merupakan bagian pada tumbuhan yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah pada umumnya membungkus dan melindungi biji. Aneka bentuk dari buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi penting buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas dari pada pengertian buah di atas dan biasanya dinamakan sebagai buah-buahan.
Buah dalam pengertian tersebut tidak terlepas yang terbentuk dari bakal
buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain.
Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun
bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari mengenai buah dinamakan pomologi.
Pada sekian banyak spesies tumbuhan, yang dinamakan buah mencakup bakal buah yang telah berkembang lanjut beserta dengan jaringan
yang mengelilinginya. Bagi tanaman berbunga, buah adalah alat untuk
menyebar luaskan biji-bijinya; adanya biji di dalam dapat
mengindikasikan bahwa organ tersebut adalah buah, meski ada pula biji
yang tidak berasal dari buah.
Setiap bakal buah terdiri dari satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang dimuali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari
dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari menempel di kepala
putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk
sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik
menuju bakal biji, di mana terjadi penggabungan antara sperma yang berasal
dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio
(lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang
disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Kemudian, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil)
akan rontok atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi.
Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada
sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya
sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.
0 Komentar